Diversifikasi adalah sebuah cara yang dapat kita terapan dalam berbagai bidang, pada kesempatan kali ini mari kita bahas lebih jauh mengenai Diversifikasi produk. Pengertian dari Diversifikasi produk ini adalah sebuah strategi yang biasa di gunakan oleh sebuahh perusahaan guna meningkatkan profit supaya bisa mencapai volume penjualan yang lebih tinggi. Diversifikasi produk ini bisa dilakukan di dalam perusahaan atau bisa juga dalam sebuah bisnis.
Jika dilakukan dalam tinggak perusahaan berarti tujuannya ini untuk memperluas kedalam industri baru yang beda yang ada di luar cakupan bisnis yang sedang berjalan saat ini. Lalu jika strateginya di terapkan dalam tingkat bisnis berarti tujuannya ini untuk memperluas segmen yang baru di dunia industri yang telah beroperasi di perusahaan.
Strategi yang satu ini memang sudah sangat sering di gunakan untuk meningkatkan penjualan yang terkait dengan lini produk yang sudah ada, hal ini tentu saja sangat berguna untuk bisni yang sedang mengalami penurunan.
Tujuan Diversifikasi Produk
Berikut ini beberapa tujuan dari diversifikasi produk menurut Prof. Andrews:
- Supaya bisa mendapatkan stabilitas dalan pendapatan dan juga organisasi yang ada di dalam perusahaan
- Supaya bisa mencapai efisiensi didalam pemanfaatan sumber daya, fisik, manusia, dan juga keuangan
- Supaya meningkatkan penjualan produk dasar dan mengekspoloitasi nilai dari merk dagang yang telah mapan.
- Supaya keuntungan bisa meningkan dengan cara menawarkan berbagai jenis produk
- Guna memenuhi permintaan dan juga kenyamanan dari para pengecer yang beragam
- Guna memanfaatkan pemasaran supaya bisa menguntungkan.
Strategi Diversifikasi
Diversifikasi konsentris
Strategi yang pertama ini akan melibatkan penambahan produk atau bisa juga layanan untuk jenis bisnis yang telah ada. Contohnya ini jika ada sebuah perusahaan komputer yang sangat terkenal apalagi produk yang mereka buat ini adalah laptop, maka perusahaan tersebut sedang mengejar sebuah strategi diversifikasi konsentris.
Diversifikasi horizontal
Strategi yang kedua ini melibatkan penyedia produk atau menyediakan layanan yang baru yang tidak memiliki keterkaitan dengan konsumen yang sebelumnya sudah ada. Salah satu contohnya adalah produses dari notebook yang memasuko pasar pena dan perusahaan tersebut sedang mengejar strategi diversifikasi horizontal.
Diversifikasi konglomerat
Strategi yang terakhir ini adalah strategi yang melibatkan penambahan prosuk atau sebuah layanan yang baru dengan signifikan lalu tidak terkait dan tidak ada kesamaan teknologi atau komersial. Contohnya adalah jika ada sebuah perusahaan yang membuat komputer mereka ini memutuskan untuk membuat notebook maka perusahaan tersebut sedang menggunakan strategi diversifikasi konglomerat. Dari 3 jenis strategi yang ada strategi diversifikasi konglomerat ini merupakan strategi yang bisa dibilang sangat beresiko. Hal ini karena perusahaan ini harus bisa masuk ke pasar baru kemudian menjual produk dan layanan ke basis komponen yang baru. Hal ini akan membuat perusahaan mengeluarkan biaya yang lebih tinggi.
Manfaat Diversifikasi Produk
Peningkatan Dalam Pendapatan dan Penjualan
Manfaat yang sangat jelas yang bisa Anda dapatkan ini adalah mendapat pendapatan yang lebih banyak karena penjualannya meningkat. Jika ada sebuah bisnis yang telah berhasil menangkap sebagian besar pasar maka akan cukup sulit untuk meningkatkan profitabilitas, hal ini di sebabkan oleh kecilnya ruang akuisisi untuk pelanggan.yang baru. Menambahkan produk atau layanan ini bisa membuat perusahaan memasuki segmen pasat yang baru jadi perusahaan ini bisa mendapatkan segmen pasar yang baru.
Pengurangan Ketergantungan
Saat ini cukup banyak bisnis kecil yang hanya mengandalkan satu atau dua klien saja untuk pendapatan mereka. Hal ini tentu saja membuat perusahaan jadi rentan terkena kegagalan jika satu kliennya ini pergi. Jadi jika penerapan diversifikasi ini tidak bisa membuat pendapatan Anda meningkat tapi Anda ini bisa mendapatkan penggantinya.